ABSTRAKSI
FAIZAH.22209444
Analisis Pengaruh Luas
Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan pada Perusahaan Jasa yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia (BEI)
PI. Jurusan Akuntansi,
Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2012
Kata Kunci : Pengungkapan
laporan keuangan, leverage, likuiditas, profitabilitas, porsi saham publik,
umur perusahaan, ukuran perusahaan.
(x + 46 + lampiran)
Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio, current asset ratio,
return on asset dan return on equity terhadap kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan. Penelitian ini menggunakan 30 perusahaan jasa yang listing di Bursa
Efek Indonesia pada tahun 2009-2011. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah multiple-linear regression analysis dan uji asumsi
klasik.
Yang merupakan variabel independen adalah
leverage (debt to equity), likuiditas (current asset ratio), profitabilitas
(ROA) dan (ROE) yang diduga berpengaruh terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa variabel leverage,
likuiditas, profitabilitas porsi saham publik, umur perusahaan dan ukuran
perusahaan secara simultan maupun parsial tidak signifikan terhadap tingkat
kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
PENDAHULUAN
Berubahnya
kondisi lingkungan ekonomi banyak berpengaruh pada dunia usaha. Untuk dapat
bersaing, perusahaan dihadapkan pada kondisi untuk dapat lebih transparan dalam
mengungkapkan informasi perusahaannya, sehingga akan lebih membantu para
pengambil keputusan dalam mengantisipasi kondisi yang semakin berubah.
Memasuki era globalisasi, informasi
keuangan perusahaan yang berkualitas, yang disajikan tepat waktu akan memegang
peranan penting dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang membutuhkan
informasi keuangan yaitu pihak intern dan ekstern perusahaan. Pihak ekstern
perusahaan antara lain terdiri atas investor, kreditur, pemerintah, serikat
pekerja dan masyarakat tertentu. Dalam hubungannya dengan penyajian informasi
keuangan untuk pihak ekstern perusahaan, profesi akuntansi mengatur cara-cara penyajian
informasi keuangan suatu perusahaan dan memberi jasa audit untuk menentukan
kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajemen.
Informasi akuntansi dalam bentuk
laporan keuangan banyak memberikan manfaat bagi pengguna apabila laporan
tersebut dianalisis lebih lanjut sebelum dimanfaatkan sebagai alat bantu
pembuatan keputusan. Dari laporan keuangan dapat diperoleh informasi tentang
kinerja (performance), aliran kas perusahaan dan informasi lain yang berkaitan
dengan laporan keuangan. Oleh karena itu laporan keuangan sangat diperlukan
untuk memahami informasi keuangan.
Kualitas informasi itu sendiri
sangat dipengaruhi oleh akurasi dan kelengkapan yang antara lain informasi
tersebut harus bersifat transparan dalam mengungkapkan fakta, sehingga konsumen
informasi keuangan dapat memahami dan menggunakannya untuk membuat keputusan
yang lengkap. Agar dapat dipahami oleh konsumen, laporan keuangan sebagai
informasi keuangan suatu perusahaan harus dilengkapi dengan pengungkapan yang
memadai.
Laporan keuangan suatu
perusahaan merupakan jendela informasi bagi pihak-pihak diluar manajemen
perusahaan. Kelengkapan informasi yang diperoleh tergantung pada tingkat
kelengkapan pengungkapan (disclosure) dari laporan keuangan yang bersangkutan.
TINJAUAN PUSTAKA
Weygandt dan
Kieso (2005) mendefinisikan laporan keuangan sebagai berikut : “Laporan
keuangan merupakan sarana utama dimana informasi keuangan dikomunikasikan
dengan pihak luar perusahaan, laporan ini memberikan sejarah kuantitatif
perusahaan dalam satuan uang” Pengertian
laporan keuangan menurut pendapat Standar Akuntansi Keuangan (Ikatan Akuntansi
Indonesia, 2004 : 2002) :
Laporan keuangan merupakan
bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi neraca,laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang
dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya sebagai laporan arus kas atau
laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk
skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya
informasi keuangan industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan
harga.
Tujuan utama laporan
keuangan menurut Warren, Reeve, Fess (2005 : 4) “Untuk menyediakan informasi
keuangan suatu badan usaha yang akan digunakan oleh pihak-pihak yang
berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan keputusan
ekonomi.”
Pengungkapan terhadap
laporan keuangan menjadi faktor yang signifikan dalam pencapaian efisiensi dan
sarana dalam akuntabilitas publik. Kata pengungkapan (disclosure) berarti tidak menutupi atau tidak menyembunyikan.
Informasi yang diungkap dalam laporan keuangan harus jelas, berguna dan tidak
membingungkan pemakai laporan karena para pemakai ini berkaitan dengan
pengambilan keputusan ekonomi.
Pengungkapan secara sederhana dapat
diklasifikasikan sebagai penyampaian informasi (the release of information) (Hadi dan Sabeni, 2002). Berkaitan
dengan hal tersebut, laporan keuangan merupakan mekanisme yang sangat penting
bagi manajer untuk berkomunikasi dengan investor, kreditur dan pengguna
informasi lainnya sejauh mana informasi dapat diperoleh, akan sangat tergantung
pada sejauh mana tingkat pengungkapan (disclosure)
dari laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Definisi
operasional dan pengukuran variabel dependennya yaitu :
1.Laverage
Laverage
menggambarkan sejauh mana modal pemilik dapat menutupi hutang kepada pihak di
luar perusahaan. Penelitian ini menggunakan debt to equity ratio (DER) yang
diukur dengan membagi total hutang dengan ekuitas. Skala pengukuran variabel
laverage adalah skala ratio. (Simanjutak dan Widiatuti,2004).
Debt to Equity Ratio = Total
Debt
Total Equity
2.Current
Asset Ratio
Merupakan
Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki, Current Ratio
dapat dihitung dengan rumus :
Current
Asset Ratio = Aktiva Lancar
Hutang Lancar
3.Return On Asset |
Return
on assets adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank
dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Semakin besar ROA suatu
perusahaan, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai perusahaan
tersebut semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dan penggunaan asset.
Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
ROA = Laba
Bersih x 100 %
Total aktiva
4.Return
On Equity
Merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan dari modal sendiri untuk
menghasilkan keuntungan bagi seluruh pemegang saham, baik saham biasa maupun
saham preferen. Rasio ini dapat dihitung dengan rumus yaitu :
Return on Equity
= Laba Setelah Pajak
METODE PENELITIAN
Penelitian yang
dilakukan termasuk jenis penelitian kuantitatif deskriptif. Populasi
dalam penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI). Adapun pemilihan samplingnya didasarkan pada purposive sampling dengan tujuan
mendapatkan sample yang reprensentatif sesuai kriteria yang ditetapkan pada
penelitian ini, dimana kriterianya adalah perusahaan jasa yang terdaftar di BEI
untuk periode laporan keuangan tahun 2009-2011. Adapun prosedur pemilihan
sampelnya sebagai berikut :
1.
Perusahaan yang
digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang masuk kategori perusahaan
jasa,
2.
Perusahaan terdaftar di
bursa efek Indonesia (BEI) dan mempublikasikan laporan keuangan tahunannya
secara rutin tahun 2009-2011,
3.
Perusahan jasa yang
meliputi sub sector restoran, hotel ,pariwisata, advertising ,printing &
media, jasa computer dan perangkatnya, komunikasi. Diambil 30 perusahaan jasa.
Penelitian ini menggunakan
sumber data yang berupa data sekunder yakni laporan keuangan tahunan yang
dipublikasikan (diaudit), harga saham penutupan perusahaan, total saham yang
tercatat di BEI dan tahun perusahaan tercatat di BEI.
1.
Variabel dependen /
variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan.
2.
Variabel independen
/ variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
a.
Debt to Equity Ratio (DER) sebagai X1
b.
Current Asset Ratio (CAR) sebagai X2
c.
Return On Asset (ROA) sebagai X3
d.
Return On Equity (ROE) sebagi X4
Hipotesis
adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap
paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya (Margono : 2002 :
67-68). Dalam penelitian ini terdapat beberapa hipotesis yaitu
Ha1
: terdapat pengaruh signifikan antara Debt
to Equity Ratio dengan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
Ha2
: terdapat pengaruh signifikan antara Current Asset Ratio dengan kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan
Ha3
; terdapat pengaruh signifikan antara Return On Asset dengan kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan
Ha4
: terdapat pengaruh signifikan antara Return On Equity dengan kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan.
HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN
1.
Hasil
Penelitian Hipotesis Pertama
Menyatakan bahwa terdapat pengaruh
signifikan antara leverage dengan kelengkapan pengungkapan laporan keuangan,
hal ini dibuktikan dengan koefisien regresi sebesar -1,780 hal ini berarti bahwa berdasarkan penelitian yang
dilakukan menunjukan bahwa leverage mempunyai hubungan negative dengan
kelengkapan laporan keuangan namun tidak berpengaruh signifikan terhadap
kelengkapan laporan keuangan, yang ditunjukan dengan nilai p 0,724 dengan
tingkat signifikasi delta= 5%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa informasi
mengenai leverage perusahaan yang termuat dalam laporan tahunan idak memberikan
makna bagi investor. Hal ini berkaitan dengan dugaan bahwa para investor tidak
banyak menaruh perhatian pada informasi dalam laporan tahunan. Dugaan yang
lebih kuat terhadap tidak berpengaruhnya leverage terhadap kelengkapan
pengungkapan adalah karena adanya krisis moneter yang berlanjut dengan krisis
moneter.
2.
Hasil Penelitian Hipotesis Kedua
Menyatakan bahwa likuiditas
mempunyai pengaruh positif terhadap pengungkapan laporan keuangan. Hasil
penelitian menunjukkan koefisien regresi sebesar 5,725 dan nilai p 0,033. Hal ini berarti
bahwa likuiditas tidak berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan, yaitu semakin tinggi likuiditas suatu perusahaan tidak
semakin tinggi tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
3.
Hasil Penelitian Hipotesis Ketiga
Menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh
positif terhadap kelengkapan pengungkapan, hasil penelitian menunjukkan
koefisien regresi 0 dan nilai p 0,833. Hal ini menunjukkan bahwa
profittabilitas berhubungan positif dengan kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan namun tidak signifikan, yang berarti bahwa profitabilitas tidak
mempunyai pengaruh terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan.
Pengaruh tidak signifikan dari profitabilitas terhadap kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan, diduga karena manajemen merasa tidak perlu memberikan
pengungkapan tentang keberhasilannya kepada publik, karena hal tersebut tidak
mempunyai pengaruh kepada posisinya dan kompensasi yang diperolehnya. Hal ini
dapat terjadi karena penentuan posisi dan kompensasi manajemen pada perusahaan
publik di Indonesia lebih banyak ditentukan oleh pemegang saham mayoritas yang
pada umumnya adalah pendiri perusahaan. Hal lain yang menyebabkan
profitabilitas dalam penelitian ini adalah profitabilitas yang informasinya
berasal dari laporan keuangan perusahaan, sama dengan informasi lain yang
berasal dari laporan tahunan, informasi informasi tersebut diduga kurang
mendapat perhatian dari investor sehingga informasi tersebut tidak berpengaruh
terhadap kelengkapan laporan keuangan.
4.
Hasil Penelitian Hipotesis Keempat
Menyatakan bahwa profitabilitas
berpengaruh positif terhadap kelengkapan pengungkapan, hasil penelitian
menunjukkan koefisien regresi -8,512 dan nilai p 0,751. Hasil tersebut
mnunjukkan bahwa return on equity tidak berpengaruh terhadap kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan. Hal ini diduga dipengaruhi oleh kondisi ekonomi
yang tidak stabil sebagai dampak dari krisis moneter, sehingga nilai return on
equity yang cenderung naik turun. Hasil penelitian ini konsisten dengan
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Subiyantoro (1996).
KESIMPULAN & SARAN
Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh debt to equity ratio, current asset ratio, return on asset
dan return on equity terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan pada
perusahaan jasa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sample yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 90 perusahaan selama tahun
2009-201. Teknik analisisis penelitian ini menggunakan regresi linier berganda.
Berdasarkan analisis
data dan pembahasan di bab 4 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Berdasarkan
analisis regesi berganda dapat diketahui bahwa variabel bebas yaitu Debt to
Equity, Current Asset Ratio, Retun on Asset dan Return on Equity secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap tingkat kelengkapan pengungkapan
laporan keuangan tahunan perusahaan yaitu sebesar 5,7% sedangkan 94,3% dipengaruhi
oleh factor-faktor lain diluar model.
2. Berdasarkan analisis regresi linier berganda
diatas dapat diketahui bahwa empat variabel independent Debt to Equity, Current
Asset Ratio, Retun on Asset dan Return on Equity mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan
perusahaan jasa .
Berdasarkan analisis
regresi juga dapat diketahui bahwa empat variabel independent Debt to Equity,
Current Asset Ratio, Retun on Asset dan Return on Equity tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan
perusahaan jasa.
SARAN :
1. Penelitian
selanjutnya sebaiknya menambah variabel independen yang sesuai dan signifikan
dengan luas pengungkapan pada perusahaan di Indonesia terutama yang terdaftar
di Bursa Efek Indonesia.
2. Untuk
memperoleh penelitian yang lebih baik sebaiknya penelitian berikutnya memperluas
sampel penelitian dan pengujian pengamatan yang lebih lama sehingga dapat
memberikan hasil yang lebih baik.
3. Agar
hasil penelitian bisa mendukung kesimpulan yang lebih akurat maka sampel yang digunakan
hendaknya menggunakan periode lebih dari tiga tahun, misalnya lima tahun
terakhir.
4. Penelitian berikutnya dapat menambahkan variabel
lain yang berperan dalam mempengaruhi kelengkapan pengungkapan seperti
penerbitan sekuritas, kelompok industri.
DAFTAR PUSTAKA
Permana, Lucky, 2007. Study
Komparatif Tentang Kelengkapan Pengungkapan Wajib Laporan Keuangan KOPERASI
yang Terdaftar di DINKOP dan UKM Kabupaten Semarang Antara tahun 2004 dengan
2005. Skripsi. Jurusan Akuntansi Universitas Negri Semarang.
Sisca, Luck,
2011. Pengujian Hipotesis: Regresi Linier
Berganda, Uji T, Uji F dan Uji R Square (Penjelasan Lengkap) (http://carapandangku.blogspot.com/2011/07/pengujian-hipotesis-regresi-linier.html
diakses pada 26 juli 2012 pukul 11.15 WIB)
Sisca, Luck, 2011. Uji Asumsi Klasik Dengan SPSS
(Panduan Lengkap dan Cara Bacanya) (http://carapandangku.blogspot.com/2011/07/uji-asumsi-klasik-dengan-spss-panduan_04.html
diakses pada 26 juli 2012 pukul 13.00)
http://www.bapepam.go.id/pasar_modal/regulasi_pm/peraturan_pm/index.htm
diakses 28 juni 2012 pukul 11.34
http://www.idx.co.id/Home/ListedCompanies/ReportDocument/tabid/91/language/id-ID/Default.aspx
diakses 28 juni 2012 pukul 11.34